Beberapa waktu lalu, salah seorang sahabatku tiba tiba ambruk dan dinyatakan menderita batu empedu kronis
yang sudah sedemikian besarnya sehingga batuan dalam empedunya itu
menghambat dan menutupi jalur suplai empedu untuk membantu pencernaan
dalam lambungnya.
Menurut dokter yang menanganinya tidak ada
jalan lain selain menjalani operasi pengangkatan kantong empedu yang
dengan kata lain ia tidak akan lagi memiliki kantung empedu di organ
hatinya. Tanpa berpikir dua
kali, sahabatku yang berkarir cukup
cemerlang di Kejaksaan Agung Republik Indonesia itu
menjadwalkan operasi di sebuah rumah sakit bertaraf internasional di
Jakarta, karena jika tidak secepatnya di operasi tubuhnya akan semakin
kurus, lemah dan merasakan rasa sakit yang luar biasa tentunya.
Namun beberapa hari sebelum operasi pengangkatan kantung empedu itu di jalankan, salah seorang kerabatnya membawakan 3 buah kelapa hijau
atau kelapa obat yang berukuran besar, atau biasa dikenali dengan ciri
sabut bagian dalamnya berwarna merah keunguan jika ujung kulit atas
buah kelapa tersebut sedikit dikupas. Buah kelapa seperti ini memang
agak jarang namun rupanya juga tidak terlalu sulit didapat karena banyak
penjual kelapa muda yang bisa menyediakannya tentunya dengan harga yang
lebih tinggi dari kelapa biasa.
Untuk mengolahnya juga tidak terlalu sulit
yaitu bagian pangkalnya sedikit dikupas dan dilubangi, lalu sedikit
airnya dikurangi agar tidak tumpah jika di bakar diatas kompor hingga
airnya mendidih. Setelah air kelapanya mendidih dengan terlihat
banyaknya gelembung udara dan uap yang keluar dari air kelapa itu maka
matikan api dan biarkan beberapa saat agar dingin dan jika sudah dingin
segera di minum sampai habis dengan menggunakan sedotan atau bisa juga
dituang dalam gelas.
Tiga butir kelapa hijau itu di habiskan oleh
sahabatku dalam tiga hari dimana waktu meminumnya yang terbaik adalah
pada malam hari sebelum tidur. Dan pada beberapa hari kemudian ketika
sahabatku menjalani USG akhir guna keperluan operasi yg akan segera di
jalankan, batu empedu yang akan di keluarkan dari tubuhnya itu sudah
hilang sama sekali hanya tersisa sedikit pasir
yg akan segera hilang dalam beberapa hari. Akhirnya prosedur operasi
pun dibatalkan dan sahabatku itu sehat kembali seperti sedia kala.
Demikian tulisan ini saya buat dengan mengacu
dari pengalaman sahabatku agar menjadi manfaat, karena prosedur
pengangkatan kantung empedu menurut saya tidak menyelesaikan masalah
yang sebenarnya. Dimana masalah yang sesungguhnya sebenarnya terdapat
dalam organ hati yang oleh karena faktor adanya sedikit kerusakan pada organ hati serta pola hidup dan pola makan yang tidak sehat, maka organ hati memproduksi kimia tertentu pada cairan empedu yang jika mengendap dapat membentuk batuan dalam kantung persediaan empedu.
Jika kantung empedunya dibuang,,, memang di
pastikan tidak akan ada lagi terbentuk batuan disana karena memang sudah
tidak ada lagi cairan empedu yang di tampung. Namun setiap tetes
produksi empedu yang di hasilkan oleh organ hati akan langsung di
tumpahkan kedalam lambung sehingga banyak kita jumpai seseorang yang
pernah menjalani pengangkatan kantung empedu mengalami obesitas dan
berat badan berlebih sehingga di butuhkan berbagai macam obat di
sepanjang hidupnya untuk terus menjaga kesehatannya agar tidak
mendatangkan masalah masalah kesehatan yang baru.
Demikian semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar